Sabtu, 25 Desember 2010

TIM GARUDA

Update: Download wallpaper Cristian Gonzales “El loco” siap juga untuk anda download.
Wallpaper-Timnas-Indonesia
Wallpaper-Irfan-Bachdim-2010
Wallpaper-BP-Bambang-Pamungkas-2010
Wallpaper-Cristian-Gonzales

Minggu, 05 Desember 2010

KASIH IBUNDA

Kasih Ibunda

Oleh: Sanghyang Mughni Pancaniti
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati rintangan penuh darah penuh nanah..’ itulah salah satu syair Iwan Fals berjudul ‘Ibu’ yang menggema di telinga masyarakat Indonesia. Syair itu mengingatkan para pendengarnya bagaimana perjuangan seorang ibu yang sepertinya Tuhan memang fitrahkan dalam dirinya untuk selalu menumpahkan dan melimpahkan semua kasihnya untuk sang buah hati. Walau harus rela menitikan keringat dan air mata, yang terpenting si buah hati merasa aman dan damai dalam pangkuannya.
Ibunda yang mengobati kaki kita waktu penuh luka karena tersandung batu saat bermain bola. Ibunda yang menyeka keringat disaat kita kelelahan sehabis pulang sekolah. Ibunda yang bersusah payah mencuci dan menyetrika baju-baju kita. Ibunda yang dengan setia menunggu sampai kantuk karena kita belum pulang sekolah. Ibunda yang ikhlas tidak tidur demi menjaga kita yang sedang sakit. Ibunda yang menangis disaat kita dimarahi tetangga karena memecahkan kaca jendela miliknya. Ibunda yang memeluk disaat kita benar-benar butuh perlindungan. Dan ibunda-lah yang tak bosan menyapa Tuhan agar kita dijadikan sebagai anak yang sholeh/sholehah. Maka pantaslah jika Kanjeng Nabi Muhammad menyebut ibu sebanyak tiga kali dibanding ayah yang hanya sekali dalam sabdanya.

Ibu selalu bersedih saat kita kesakitan, ibu selalu merasa terluka disaat kita berdarah, ibu selalu menghibur disaat kita menangis, ibu selalu memeluk disaat kita menggigil kedinginan,  ibu sangat bergembira tatkala kita tertawa, dan ibu selalu mengucap syukur saat kita berbahagia. Allah menitipkan kunci syurga di telapak kaki ibu, namun hal itu tak menjadikannya kebanggaan dan kekuasaan atas kita, melainkan dijelmakannya menjadi kasih sayang tak terhingga, diolahnya menjadi kelapangan hati yang begitu luas, dan diraciknya sehingga menjadi persediaan maaf yang tak kunjung habis.
Maka buatlah ibunda tersenyum bahagia karena kebaikan hidup kita, dan wujudkanlah senyumannya menjadi kasih sayang yang dilimpahkan kepada seluruh manusia, agar syurga betul-betul menghampar di masa depan kita. Dan biarkan ibunda menitikan air mata karena kesuksesan kita, untuk kemudian kita olah tangis itu menjadi taburan wewangian ke sekeliling kita, sehingga istana emas di hari depan mau menanti kita dengan sabar. Namun jika ibunda menangis oleh kepahitan yang kita ciptakan melalui perbuatan-perbuatan durhaka, maka suara rintihan  dari kedalaman hati ibunda akan menjelma menjadi lengkingan-lengkingan terompet amat keras dan memekakkan langit, dan itu membuat ribuan malaikat naik pitam, sehingga mereka beramai-ramai turun ke bumi mengumpulkan batu-batu untuk ditumpuk menutupi jalan di depan kita.
Ibu akan selalu memaafkan kedurhakaan-kedurhakaan kita, namun jangan sampai kita terus menerus menyakiti hatinya yang suci. Karena setiap pemaafannya atas setiap kesalahan kita, itu akan digenggam erat-erat oleh para malaikat untuk diusulkan kepada Allah agar dijadikan kayu bakar neraka kita. Dan jika jiwa beliau kita tusuk terus menerus oleh pisau kebusukan kita, maka Allah akan merubah peran-Nya dari Sang Penabur Kasih menjadi Sang Pengancam dan Sang Penyiksa Yang Maha Dahsyat.
Ummi…
Aku aneh…?
Tak pernah kau sesal
Padahal aku selalu buatmu sesal

Ummi
Aku aneh…?
Hitam kelamku slalu kau tutupi
Dengan kasihmu

Ummi
Aku aneh…?
Kau tau aku tak bisa balas
Tapi kau tak pernah berbelas
Semoga maha penentu. Meridhoi ridhomu

MAKAM RASULULLAH

Makam Baginda Rasulullah Saw

Pintu Makam Baginda Rasulullah SAW

Raudhoh Makam Baginda Rasulullah SAW
Makam Baginda Rasulullah SAW

MAKAM KELUARGA NABI

Makam Keluarga Nabi

Makam Abu Thalib
 Makam Fathimah binti Asad
Makam Halimatu Sya’diyah
Makam Sayyidah Khadijah
Makam Aminah binti Abdul Muthalib
Makam Fathimah az-Zahra
Makam Sayyidina Husein
Makam Zaid Cicit Nabi
Makam Zainab Cucu Nabi
Makam Nafisah Cucu Nabi
Makam Zainab binti Muhammad
Makam Abdullah bin Abdul Muthalib
Makam Sayyidah Ruqaiyah
Makam Sayyidina Ali ra
Makam Sayyidah Aisyah
Makam Ummu Kultsum binti Muhammad

MAKAM MAKAM NABI

Makam Nabi Sholeh as
Makam Luqman al-Hakim
Makam Nabi Harun as
Makam Nabi Ayyub as
Makam Nabi Daniel as
Makam Nabi Hud as
Makam Nabi Sulaiman as
Makam Nabi Syu’eib as
Makam Nabi Yahya as
Makam Nabi Yushak as
Makam Nabi Zakaria as

Rabu, 01 Desember 2010

PENTING

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI

Benar, kita tidak boleh bersikap malu dalam memahami ilmuagama, untuk menanyakan sesuatu hal. Aisyah r.a. telahmemuji wanita Anshar, bahwa mereka tidak dihalangi sifatmalu untuk menanyakan ilmu agama. Walaupun dalammasalah-masalah yang berkaitan dengan haid, nifas, janabat,dan lain-lainnya, di hadapan umum ketika di masjid, yangbiasanya dihadiri oleh orang banyak dan di saat para ulamamengajarkan masalah-masalah wudhu, najasah [...]

ILMA

I love My Al-Quran menyajikan Al-quran dalam wajah yang bersahabat dengan anak, lengkap dengan ”tafsir”nya. Sebuah langkah cerdas untuk mendekatkan anak pada Al-Quran dan mengantarkan mereka menjadi generasi Qurani. – M. Fauzil Adhim, penulis, pakar keayahbundaan Memang tidak berlebihan apa yang diungkapkan oleh Ust Fauzil Adhim dalam endorsmennya mengenai buku I Love My Al-Quran diatas. [...]

Hukum Pacaran Dalam Islam

Berhubung dalam comment di beberapa artikel dan di shoutbox ada sahabat yg menanyakan tentang pacaran dalam islam maka berikut saya carikan artikel kemudian saya posting kembali di sini dengan menyertakan sumber artikelnya. Semoga bermanfaat 1. Hukum pacaran itu bagaimana sih? .2. Saya ingin tanya tentang pergaulan antara pria dan wanita menurut syariat islam! dan bagaimana [...]

Pembungkusan Tulang oleh Otot

Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini. “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal [...]

SELINGKUH

Selingkuh, dari segi bahasa saja sudah mengandung makna negative. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, selingkuh mempunyai makna yang banyak :1. tidak berterus terang2. tidak jujur atau serong3. suka menyembunyikan sesuatu4. korup atau menggelapkan uang5. memudah-mudahkan perceraian Kelima-limanya dapat terjadi pada waktu, kondisi apapun dan dapat ditimbulkan oleh siapapun. Kelima-limanya tersebut tidak disukai oleh agama dan [...]

Selingkuh Menurut Islam

Selingkuh, dari segi bahasa saja sudah mengandung makna negative. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, selingkuh mempunyai makna yang banyak : 1. tidak berterus terang 2. tidak jujur atau serong 3. suka menyembunyikan sesuatu 4. korup atau menggelapkan uang 5. memudah-mudahkan perceraian Kelima-limanya dapat terjadi pada waktu, kondisi apapun dan dapat ditimbulkan oleh siapapun. Kelima-limanya tersebut tidak disukai oleh agama [...]

Terpikat Suara Azan, Tatiana Pilih Islam

Gadis asal Slowakia itu terbuka hatinya kepada Islam selepas mendengar suara azan kala berkunjung ke Kairo, Mesir. “Ketika mendengar suara azan, jujur saja, saya merasakan getaran-getaran aneh dalam hati. Ketika itu saya seakan terhipnotis dan tak mendengar suara lain kecuali suara yang berkumandang melalui menara masjid itu,” akunya. Sekembalinya ke Slowakia dia memperdalam Islam dengan [...]

TELADAN KESETIAAN

Poligami, sebuah kata yang mengandung fenomena tersendiri dalam benak laki-laki ataupun perempuan. Sebagian beranggapan poligami adalah sebuah kekuatan, sebagian yang lain merasakan ketakutan. Poligami sebenarnya sudah lama menjadi fenomena berabad-abad lamanya bahkan ketika sebelum masehi, orang biasa melakukan hal ini. Maka tidak heran jika jaman dahulu orang berpoligami banyak atau mempunyai isteri lebih dari satu, [...]

Taubat

Taubat Quraish ShihabMetro TV Tema ttg Taubat :D osa ada 2 macam : – tidak melaksanakn perintah- melanggar larangan Taubat artinya kembali. Apabila seorang manusia melakukan dosa maka dgsendirinya manusia yang tadinya dg dekat Allah, maka menjadi jauh dariAllah. Karena itu Allah menghendaki manusia KEMBALI dekat dg diriNya.Allahpun bertaubat dlm artian : Allah kembali mendekati hambaNya [...]

WANITA BERHIAS DI SALON KECANTIKAN

Agama Islam menentang kehidupan yang bersifat kesengsaraandan menyiksa diri, sebagaimana yang telah dipraktekkan olehsebagian dari pemeluk agama lain dan aliran tertentu. AgamaIslam pun menganjurkan bagi ummatnya untuk selalu tampakindah dengan cara sederhana dan layak, yang tidakberlebih-lebihan. Bahkan Islam menganjurkan di saat hendakmengerjakan ibadat, supaya berhias diri disamping menjagakebersihan dan kesucian tempat maupun pakaian. Allah swt. [...]

MALAM PERTAMA

 MALAM PERTAMA
Pelayaran malam pertama
MALAM pertama adalah satu cabaran yang memanaskan jika pasangan berkenaan tidak berpengalaman berasmara. Jika pasangan wanita selama ini menyimpan kesuciannya untuk jejaka idaman, pasti malam pertama memberi makna kepadanya apabila dapat memberi anugerah yang sangat bernilai itu kepada pasangannya dan mereka mengecapi gelora malam berkenaan.
Namun, perlu diingatkan kepada wanita supaya tidak perlu takut dengan pelayaran malam pertama kerana ia akan memberi tekanan kepada dirinya dan juga pasangan. Sebaik-baiknya, mereka melayani dengan mengikut gerak hati dan memberi kerjasama kepada pasangan supaya sentuhan malam pertama berjalan lancar.
Seseorang wanita juga perlu bersabar jika tidak disentuh pada malam pertama kerana mungkin pasangan mereka masih dalam peringkat menyesuaikan diri atau terasa letih dan lesu selepas proses perkahwinan. Lebih-lebih lagi si lelaki harus membantu membersihkan pinggan mangkuk dan sebagainya.
Jika keadaan mengizinkan, hubungan keintiman seksual dilakukan dan sentuhan malam pertama akan berlaku, tetapi pasangan wanita perlu tahu fungsinya apabila pasangan mereka mendekati dan mula menyentuh tubuh sambil melucutkan pakaiannya sehelai demi sehelai.
Dia boleh membantu pasangannya bersedia dengan menyentuh mengikut keselesaan pasangannya. Menyentuh anggota sulit pasangan ketika itu mungkin mengakibatkan pasangan hilang kawalan syahwat dan boleh menyebabkannya terpancut.
Apabila sentuhan intim berjalan hingga ke peringkat pasangan lelaki hendak mendekatkan ereksinya ke paras anggota sulit, pasangan wanita perlu melegakan pahanya bagi memudahkan proses berkenaan.
Paling penting ketika malam pertama ialah pasangan wanita perlu melegakan kemut bagi membolehkan ereksi lelaki dapat terlepas daripada ?enahan? iaitu selaput dara yang mengelilingi pembukaan faraj.
Jika terasa kesat untuk permulaan, geselan boleh dilakukan secara lembut dan sentuhan tubuh badan dilakukan serentak supaya rangsangan berlaku dan mukosa faraj menjadi lebih lembap serta memudahkan pergerakan zakar ke dalam faraj.
Andainya masih juga kesat, tidak salah untuk pasangan berkenaan menggunakan jeli bagi memudahkan lagi kemasukan zakar ke dalam faraj kerana apabila sudah ?engenali? sentuhan pertama itu, mereka akan rasa yakin dan tidak teragak-agak mengulanginya mengikut kehendak dan cita rasa mereka.
Bagaimanapun, perlu diingatkan bahawa masalah boleh berlaku. Pasangan lelaki boleh terasa tertekan atau cemas kerana memikirkan tanggungjawab yang hendak dilakukannya, iaitu hubungan penetratif.
Jika berasa seriau, pasangan lelaki akan mudah hilang kawalan dan perasaan rangsangan menyebabkan ereksi yang membina itu terus kendur, sekali gus dia gagal melakukan tanggungjawab malam pertama kepada pasangannya.
Keadaan ini dikenali sebagai mati pucuk malam pertama. Perkara sama boleh berlaku kepada pasangan wanita. Jika seriau, dia tidak dapat mengawal pembukaan faraj dan ketika pasangan ingin menyalurkan ereksi, farajnya akan mencengkam tanpa kawalan. Oleh itu sebaiknya perlulah biasakan foreplay dahulu sebelum memulakan langkah yang seterusnya.

Selasa, 23 November 2010

MENUJU RUMAH TANGGA SAKINAH


PDF Cetak E-mail
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum [30]: 21)
Rumah tangga sakinah, mawaddah wa rahmah adalah dambaan setiap pasangan. Namun, yang menjadi pertanyaan bagi kebanyakan pasangan pula adalah: bagaimana menggapai rumah tangga sakinah, mawaddah wa rahmah?!
Pada malam pernikahan putrinya, Umamah binti Harits yang dikenal dengan Ummu Iyas binti Auf, seorang wanita pemuka Arab, menyampaikan pesan yang sangat indah kepada putrinya.
Umamah berkata, “Putriku, sekarang engkau akan meninggalkan suasana dimana engkau dilahirkan, meninggalkan kehidupan dimana engkau dibesarkan. Sekiranya ada wanita yang tidak butuh suami karena merasa cukup dengan kedua orang tuanya, atau kedua orang tuanya membutuhkannya, engkaulah wanita yang paling tidak membutuhkan suami. Tetapi, wanita diciptakan untuk laki-laki dan laki-laki diciptakan untuk wanita. Karena itu, aku wasiatkan kepadamu sepuluh hal:
• Pertama dan Kedua: patuhilah suamimu dengan penuh keridhaan; dengar dan taatilah ia dengan baik.
• Ketiga dan keempat: perhatikanlah pandangan dan penciumannya; jangan sampai pandangannya melihat sesuatu yang buruk padamu, dan jangan sampai ia mencium darimu selain bau harum.
• Kelima dan keenam : perhatikanlah waktu tidur dan makannya, karena lapar yang sangat dan kurang tidur dapat membuatnya terbakar amarah.
• Ketujuh dan kedelapan: jagalah hartanya dan peliharalah keluarganya. Menjaga harta dengan baik adalah dengan membuat anggaran secara baik,  dan inti urusan keluarga adalah baik dalam mengatur.
• Kesembilan dan kesepuluh : Janganlah mendurhakai perintahnya dan jangan pula membuka rahasianya. Sebab,  jika engkau mendurhakai perintahnya, engkau akan melukai hatinya, dan jika engkau membuka rahasianya, engkau tidak akan merasa aman dari pengkhianatannya.
• Selanjutnya, perhatikan baik-baik, jangan sampai engkau menampakkan kegembiraan di hadapannya ketika ia sedang bersedih, dan jangan sampai menampakkan kesedihan ketika ia bergembira.”
Demikianlah wasiat Ummu Iyas, seorang ibu yang sangat menginginkan terciptanya sakinah, mawaddah wa rahmah dalam rumah tangga putrinya, guna menggapai kebahagiaan hakiki, dunia dan akhirat.
Ummu iyas tahu betul bahwa kebahagiaan pasangan suami istri hanya dapat terwujud jika ada kerjasama dan saling pengertian di antara keduanya. Kebahagiaan pasangan suami istri terletak pada bagaimana pasangan itu mengelola rumah tangganya dengan baik, saling menghormati, saling memuliakan, dan tidak saling menghinakan. 

KAMU CANTIK KALO MARAH


Buat yang udah nikah, yang mau nikah atau yang punya niat untuk nikah.

Bertengkar adalah fenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga. Kalau ada orang yang bilang: "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya!" Kemungkinannya ada dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau dia sedang berbohong. Yang jelas, kita perlu menikmati saat-saat bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat-saat tidak bertengkar.

Bertengkar itu sebenarnya adalah sebuah keadaan diskusi, hanya saja diluapkan dalam muatan emosi yang tinggi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa memetik hikmah. Bagaimana tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap didorong oleh perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa-basi tanpa emosi.

Salah satu di antaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala kita bertengkar. Dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah kami pada sebuah Memorandum of Understanding (MoU), bahwa kalau pun harus bertengkar, maka:

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjamaah.

Cukup seorang saja yang marah-marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjamaah. Seorang saja sudah cukup membuat rumah jadi meriah.

Ketika ia marah dan saya mau menyela, ia langsung menyangkal, "STOP! Ini giliran saya!” Dan saya pun harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati :

"Kamu makin cantik kalau marah, makin energik..." Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, karena telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati seseorang yang saya cintai. "Duh cintaku... bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega. Aku masih setia menunggu senyumanmu."

Demikian juga kalau pas kena giliran saya yang “olah raga otot muka”, saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya Smile maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah.

Pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjamaah, sebab masih ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara “berjamaah” selain marah.

2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan mengungkit-ungkit masalah yang telah berlalu.

Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, karena masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan, bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedangkan pertengkaran dua hati yang patah asa akan menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.

Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apapun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras". Tapi bila itu dikaitkan dengan seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu yang membuat saya terpuruk jatuh.

Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penyuka gula), sepedas apapun saya marah, maka itu adalah "harapan ingin disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dengan kesalahannya kemarin dan tiga hari yang lalu, plus tuduhan "Kamu sudah tidak suka lagi ya sama saya?", maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu. Ups, saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah...

OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini.

3. Kalau marah jangan bawa bawa-bawa keluarga!

Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu. Demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan fihak lain (QS.53:38-40).

Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba-coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah "awal cinta yang panas ini".

Kata ayah saya: "Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak."

Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari maafnya daripada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya. Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!

4. Kalau marah jangan di depan anak anak!

Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi luar rumah kita.

Anak yang melihat orangtuanya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu kan bapak saya.

Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar (based on true story):

Kata ibu, "Saya ini capek, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, emang saya ini babu?!"

Kata bapak, "Saya juga capek, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu, saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda?!”

Kata Anak, "Yaaa ... ibu saya babu, bapak saya kuda .... terus saya ini apa?"

Kita harus berani berkata: "Hentikan pertengkaran!" ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata basi hati kita?

5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat!

Pada setiap tahiyyat kita berdoa: "Assalaa-mu'alaynaa wa 'alaa'ibaadilahissholiihiin". Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yang sholeh. Nah, andaikan setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustaiNya, padahal nyawamu ditanganNya.

OK, marahlah sepuasnya di sore hari, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi… Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu zhuhur, atau habis maghrib sampai isya… Atau habis isya sampai....?

Nnngg....... Ah, kayaknya kita sepakat kalau habis isya sebaiknya memang tidak bertengkar ...

6. Kalau kita saling mencintai, kita harus saling memaafkan.

Hikmah yang ini saya dapat belakangan, ketika baca di koran (resensi sebuah film). Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens".

Ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki. Ini saja, semoga bermanfaat. "Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia dibatasi". Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar.

Minggu, 21 November 2010

DO'A-DO'A HARIAN

  1. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
  2. Doa-doa Siang-Malam
  3. Doa bangun tidur

  4. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
  5. “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalahkami tempat kembali.” (H.R. Bukhari)

  6. Doa memakai baju

  7. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا هُوَ لَهُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا لَهُ
  8. “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang ada padanya serta aku berlindungkepada Engkau dari keburukannya dan keburukan yang ada padanya.” (H.R. Ibnu Sunni)
  9. Doa memakai baju baru

  10. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبِ وَرَزَقَنِي مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلاَ قُوَّةٍ
  11. “Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian ini dan menganugerahkan kepadaku tanpa adadaya dan kekuatan dariku.” (H.R. Ibnu Sunni)
  12. Doa melepas baju

  13. بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ
  14. “Dengan nama Allah yang tiada Tuhan melainkan dia.” (H.R. Ibnu Sunni)
  15. Doa keluar rumah

  16. بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
  17. “Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan, melainkan denganpertolongan Allah.” (H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Nasai)
  18. Doa masuk rumah

  19. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلُجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَ بِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَي اللهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا
  20. “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu sebaik-baik yang memasukkan dan sebaik-baik yang mengeluarkan. Dengan nama Allah kami masuk, dengan nama Allah kami keluar dan kepada Allah, Tuhan kami, kami bertawakkal.” Kemudian memberi salam (H.R. Abu Daud).
  21. Doa menuju mesjid

  22. اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا
  23. “Ya Allah, jadikanlah di hatiku cahaya, di pendengaranku cahaya, dari penglihatanku cahaya, darisebelah kananku cahaya, di sebelah kiriku cahaya, di atasku cahaya, di bawahku cahaya, di depankucahaya, di belakangku cahaya dan jadikanlah buatku cahaya.” (H.R. Bukhari, Nasai, Abu Daud)
  24. Doa masuk mesjid

  25. أَعُوذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
  26. “Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang mulia dan dengankekuasaan-Nya yang tak berawal dari godaan setan yang terkutuk.” (H.R. Abu Daud)
  27. Doa masuk kamar kecil

  28. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
  29. “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari setan laki-laki dan setan perempuan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
  30. Doa keluar kamar kecil

  31. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذَاقَنِي لَذَّتَهُ وَأَبْقَي فِي قُوَّتَهُ وَدَفَعَ عَنِّي أَذَاهُ
  32. “Segala puji bagi Allah yang telah memperkenankan aku untuk merasakan kelezatan (nikmat-Nya), yang menetapkan dalam diriku kekuatan-Nya dan menangkal dariku siksaan-Nya.” (H.R. Ibnu Sunni dan Thabrani)
  33. Doa jima’

  34. بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
  35. “Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan jauhkanlah setan dari (anak) yang Kauanugerahkan kepada kami.” (H.R. Bukhari)
  36. Doa wudhu

  37. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي وَوَسِّعْ لِي فِي دَارِي وَبَارِكْ لِي فِي رِزْقِي
  38. “Ya Allah, ampunilah dosaku, luaskanlah rumahku dan berkahilah rezekiku.” (H.R. Nasai dan Ibnu Sunni)
  39. Doa setelah wudhu

  40. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
  41. “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksibahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golonganorang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang membersihkandiri.” (H.R. Muslim dan Tirmidzi)
  42. Doa setelah azan

  43. اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
  44. “Ya Allah, Tuhan seruan yang sempurna dan shalat yang akan ditegakkan, anugerahkanlah kepadakedudukan yang tinggi (di surga) dan derajat yang mulia dan bangkitkanlah ia di tempatterpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya.” (H.R. Bukhari) Muhammad yang
  45. Doa makan

  46. اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فيما رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ بِسْمِ اللَّهِ
  47. “Ya Allah, berkahilah apa yang telah Engkau rezekikan kepada kami dan jauhkanlah kami dari apineraka. BismillahIbnu Sunni)
  48. Doa setelah makan

  49. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِين
  50. “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami, memberi minum kami dan menjadikan kamisebagai orang-orang muslim.” (H.R. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
  51. Doa Tahajud

  52. اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَوْ لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
  53. “Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau yang Maha Mengurusi langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana dan bagi-Mu segala puji. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu benar, para nabi benar, nabi Muhammad saw. adalah benar dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku memohon, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu akubertawakal, kepada-Mu aku bertobat, karena-Mu aku bermusuhan (dengan orang kafir) dankepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah (dosa-dosaku) yang telah lalu, yang akan datang, yang aku sembunyikan, yang aku sembunyikan, yang aku terang-terangan (di dalamnya) dan (dosa) yang Engkau lebih tahu dariku. Engkau Maha Mendahulukan dan Maha Mengakhirkan, tiada tuhanmelainkan Engkau. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.” (H.R. Bukhari)
  54. Doa resah menjelang tidur

  55. أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ
  56. “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat yang Allah sempurna dari marah-Nya, hukuman-Nya dan darikejelekan hamba-hamba-Nya serta dari berbagai godaan setan dan kehadirannya. Maka sesungguhnyasetan sama sekali tidak membahayakannya.” (H.R. Abu Daud, Tirmizdi dan Nasai)
  57. Doa tidur

  58. بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
  59. “Dengan nama-Mu wahai Rabbku, aku baringkan tulang-tulang rusukku dan dengan nama-Mu pulaaku mengangkatnya. Jika Kau pegang jiwaku, maka ampunilah ia dan jika Engkau lanjutkan, makapeliharalah ia sebagaimana Engkau telah memelihara hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (H.R. Bukhari, muslim, abu Daud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)
  60. -          Merapatkan kedua tangannya, lalu meniupkannya sambil membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq danNaas, lalu diusapkan ke seluruh anggota badan sedapat mungkin. An-

  61. Doa penutup solat

  62. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير
  63. “Tiada tuhan melainkan Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segalapuji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (H.R. Muslim)
  64. Doa penutup majlis

  65. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
  66. “Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memanjatkan segala puji kepada-Mu aku bersaksi bahwatiada tuhan selain Engkau, aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu.” (H.R. Abu Daud, Al-Hakim)

  67. Doa-Doa Ma’tsur Dalam Berbagai Keadaan

  68. Doa istikharah

  69. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي (أَوْ قَالَ) فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيْهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ
  70. Lalu menyebutkan permasalahannya
  71. “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan dari-Mu dengan ilmu-Mu, memohon kekuasaankepada-Mu dengan qudrat-Mu, memohon kepada-Mu dengan fadhilah-Mu yang agung. SesungguhnyaEngkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui dan Engkau mengetahuihal-hal yang ghaib. Ya Allah,jika Engkau melihat bahwa perkara ini lebih baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku dan akibat akhir dari perkaraku ini (di akhirat) atau beliau mengatakan untuk sekarangdunia) dan untuk waktu nanti (akhirat), maka takdirkanlah untuk terjadi dan mudahkanlah bagiku, kemudian berkahilah aku dalam melaksanakannya . dan jika Engkau melihat bahwa perkara ini lebihburuk bagiku dalam agamaku, dalam kehidupanku dan akibat akhir dari perkaraku (di akhirat), makapalingkanlah perkara ini dariku dan palingkanlah aku dari perkara ini serta takdirlanlah untukkukebaikan sebagaimana semula, kemudian ridhailah aku di dalamnya.” Beliau mengatakan harus disebut keperluannya. (
  72. Doa solat Hajat


  73. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
  74. “Tiada tuhan selain Allah yang Maha Santun lagi Maha Mulia, Maha Suci Allah Rabb dari ‘Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, aku mohon kepada-Mu hal-hal yang bisamendatangkan rahmat-Mu, perlindungan dari segala noda, keuntungan dari segala kebaikan dankeselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau sisakan dosa untukku, kecuali Engkau telahmenghilangkannya, jangan Engkau sisakan hajat yang telah Engkau ridhai, kecuali Engkau telahmenunaikannya, wahai Zat yang paling Pemurah.”

  75. Doa-doa Musafir (Berpergian)
  76. Doa seorang mukmin kepada yang akan berpergian

  77. أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ وَأَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلاَمُ
  78. “Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanatmu(keluarga dan harta) dan kesudahan akhit dari amalperbuatanmu serta keselamatan atasmu.”
  79. Lalu memberi wasiat kepada yang akan bepergian

  80. عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالتَّكْبِيرِ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ اللَّهُمَّ اطْوِ لَهُ الْبُعْدَ وَهَوِّنْ عَلَيْهِ السَّفَرَ
  81. “Hendaklah Engkau tetap bertakwa kepada Allah dan mengagungkan Allah atas semua kondisi. Yang Allah, dekatkanlah baginya jarak yang jauh dan mudahkanlah ia dalam bepergian.”
  82. Kemudian berdoa

  83. زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ لَكَ ذَنْبَكَ وَوَجَّهَكَ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا كُنْتَ
  84. “Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosa-dosamu, memudahkan bagimukebaikan di mana saja kamu berada.”
  85. Yang bepergian menjawab,
  86. اسْتَوْدَعْكَ اللَّهَ الَّذِي لاَ تُضِيِْعُ وَدَائِعُهُ
  87. “Aku titipkan engkau kepada Allah yang tidak mungkin akan disia-siakan.”
  88. Kemudian berdoa,

  89. اللَّهُمَّ بِكَ أَصُولُ وَبِكَ أَحُولُ وَبِكَ أَسِيرُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِي هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنْ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةَ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وِعَاءِ السَّفَرِ وَكَآَبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنَْقِلبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ وَالْوَلَدِ
  90. Ya Allah, dengan-Mu aku melangkah, dengan-Mu aku melanglang buana, dengan-Mu aku meniti jalan. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dalam safarku ini kebaikan dan takwa, serta amal yang Engkauridhai. Ya Allah, mudahkanlah safar kami ini dan dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah pendamping dalam safar dan khalifah dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindungkepada-Mu dari kesusahan-kesusahan perjalanan, berbagai pemandangan yang tidak menyenangkandan kejelekan perubahan yang ada pada harta, keluarga dan anak.”
  91. Ketika kembali dari safar (bepergian) doa tersebut dibaca kembali dan ditambah,
  92. آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ
  93. “Kami adalah orang-orang yang kembali, orang-orang yang bertobat, orang-orang yang beribadahkepada Rabb kami, kami orang-orang yang selalu memuji-Mu.”
  94. Doa ketika hendak naik kendaraan

  95. بِسْمِ اللَّهِ
  96. “Dengan nama Allah.”
  97. Doa ketika sudah berada di atas kendaraan

  98. الْحَمْدُ لِلَّهِ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
  99. “Segala puji bagi Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidakmampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

  100. Doa-doa Saat Kejadian Alam

  101. Doa melihat hujan

  102. اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
  103. “Ya Allah, jadikanlah hujan lebat ini bermanfaat.”
  104. Doa saat hujan deras dan khuatir bahaya akan dirinya

  105. اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَي الْآَكَامِ وَالْآَجَامِ وَالظَّرَبِ وَالْأَوْدِيَةِ وَالْمَناَبِتِ الشَّجَرِ
  106. “Ya Allah, (timpakanlah) kepada sekeliling kami, bukan kepada kami. Ya Allah, (timpakanlah kepadabukit-bukit, pada pohon-pohon yang rimbun, pada gunung-gunung dan lembah-lembah, serta padatempat-tempat tumbuhnya pepohonan.”
  107. Doa saat mendengar guruh dan halilintar

  108. اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
  109. “Ya Allah, janganlah Engkau matikan kami dengan kemarahan-Mu, janganlah Engkau hancurkan kamidengan azab-Mu dan sebelum itu berikanlah kesehatan dan afiat kepada kami.”
  110. Doa saat melihat hilal

  111. اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيَْنَا بِاليُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ وَالتَّوفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى رَبِّي وَرَبُّكَ اللهُ
  112. “Allah maha besar, ya Allah, terbitkanlah ia dengan berkat dan keimanan, keselamatan dan keislamandan anugerahkanlah taufiq dari apa yang Engkau cintai dan dari apa yang Engkau ridhai.”

  113. Doa Pernikahan dan Anak-anak

  114.  Kepada yang baru menikah kita mengucapkan

  115. بَاَرَكَ الله َلَك وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
  116. “Semoga Allah memberkatimu di saat senang dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.”
  117. Doa minta perlindungan untuk anak

  118. أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّآمَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَآمَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
  119. “Aku berlindung untuku dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan segala yang beracun, dari setiap pandangan yang mematikan.”

  120. Doa-doa Terhadap Yang Dilihat

  121.  Doa saat melihat yang menyenangkan

  122. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهَ تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ
  123. “Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya , sempurnalah anal-anal kebaikan.”
  124. Doa saat melihat yang tidak menyenangkan

  125. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَلَي كُلِّ حَالٍ
  126. “Segala puji bagi Allah atas segala hal.”
  127. Doa saat melihat wajahnya di cermin


  128. اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فََحَسِّنْ خُلُقِي وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَي النَّارِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَلَهُ وَكَرِّمْ صُورَةَ وَجْهِي فَأَحْسَنَهَا وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
  129. “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah membaguskan penciptaanku, baguskalah akhlakku danbebaskanlah wajahku dari api neraka. Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan danmemperbaiki penciptaanku, memuliakan bentuk wajahku, maka Dia membaguskan dan menjadikanaku termasuk orang-orang Islam.”
  130. Doa saat melihat sekeranjang buah-buahan

  131. اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي ثَمَرِنَا وَ بَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا وَ بَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَ بَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا اللَّهُمَّ كَمَا أَرَيْتَنَا أَوَّلَهُ فَأَرِنَا آَخِرَهُ
  132. “Ya Allah, berkatilah kami pada buah-buahan kami, berkatilah kami pada kota kami, berkatilah kamipada Sha’ kami, berkatilah kami pada Mud kami. Ya Allah, sebagaimana Engkau telahmemperlihatkan kepada kami awalnya, maka tampakkanlah kepada kami akhirnya.”
  133. Doa saat melihat saudaranya seislam tertawa

  134. أَضْحَكَ اللهُ سِنَّكَ
  135. “Semoga Allah menjadikan gigi Anda tertawa.”

  136. Doa-doa Keselamatan Dan Penghormatan


  137. Jika seseorang berkata,أُحِبُّكَ فِي اللهِ “ (Aku mencintaimu karena Allah),
  138. أَحَبَّكَ الَّذَِي أَحْبَبْتَنِي لَهُ
  139. “Semoga mencintaimu Zat yang menyebabkan kamu mencintaqiku.”
  140. Jika ditanya, “Bagaimana engkau pagi ini?”
  141. بِخَيْرٍ أَحْمَدُ اللهَ
  142.  “Baik-baik, aku panjatkan puji kepada Allah.”
  143. Doa ketika seseorang berbuat baik kepadanya

  144. جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا
  145. “Semoga Allah membalas kamu dengan balasan kebaikan.”

  146. Doa-Doa Menghadapi Rintangan Kehidupan

  147.  Jika ditimpa musibah dan keresahan,

  148. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْكَرِيْمُ الْعَظِيْمُ سُبْحَانَهُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ تَوَكَّلْتُ عَلَي الْحَيِّ الَّذِي لاَ يَمُوتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيُّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدثكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمِ هُوَ لَكَ سَمَيْتَ بِهِ نَفْسُكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآَنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ بَصَرِي وَجَلَاءَ حُزْنِيْ وَذَهَابَ هَمِّي لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
  149. “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Maha Suci dan Maha Mulia Allah, Rabb dari arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam. Aku bertawakal kepada Zathidup yang tidak akan mati. Segala puji bagi Allah yang tidak memerlukan anak dan tidak memilikisekutu dalam kerajaan-Nya. Dia tidaklah hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengankeagungan yang sebesar-besarnya. Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan, maka janganlah Kau serahkanaku kepada diriku walau sekejap dan perbaikilah semua perkaraku, tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Ya Allah, sesungguhnya akuadalah hamba-Mu (laki-laki), putra hamba-Mu (perempuan), ubun-ubunku ada dalam genggamantangan-Mu, hukum-Mu berlaku untukku, keputusan-Mu adil untukku. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang dengan nama itu Engkau menamai diri-Mu atau nama yang (sebagaimana) Kau turunkan dalam kitab-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atauEngkau bersitkan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu. Aku mohon kepada-Mu agar Engkau jadikanQuran sebagai peneduh hatiku, sebagai cahaya mataku. Tiada daya dan kekuatan melainkan denganpertolongan Allah.” yang Al-
  150. Ketika terjadi pada dirinya apa yang bukan menjadi pilihannya,
  151. قَدَرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
  152. “Allah telah menakdirkan dan apa yang dikehendaki-Nya itulah yang terjadi.”
  153. Doa saat dikalahkan satu perkara

  154. حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
  155. “Cukuplah Allah sebagai Penolong dan Dialah sebaik-baik Pelindung.”
  156. Doa ketika ditimpa musibah

  157. إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ عِنْدَكَ أَحْتَسِبُ مُصِيبَتِي فَآجِرْنِي فِيهَا وَأَبْدِلْ لِي بِهَا خَيْرًا مِنْهَا
  158. “Sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali. Ya Allah, di sisi-Mu akumengharap pahala atas musibah yang menimpa diriku, maka berikanlah pahala atas musibah ini dangantilah dengan yang lebih baik.”
  159. Doa ketika merasa disulitkan sesuatu

  160. اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا
  161. “Ya Allah, tiada kemudahan kecuali jika Allah menjadikannya mudah dan Engkau kuasa untukmenjadikannya mudah. Engkau kuasa untuk menjadikan yang sulit jika Engkau kehendaki menjadimudah.”
  162. Doa ketika marah

  163. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
  164. “Aku berlindung kepada Allah dari godaan-godaan setan yang terkutuk.”
  165. Doa jika dugaan dengan banyak hutang,

  166. اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
  167. Ya Allah, cukupkanlah aku dengan halal-Mu dari mencari yang halal dan kayakanlah aku dengankarunia-Mu dari yang selain-Mu.”

  168. Doa-Doa Ketika Sakit Menjelang Wafat


  169. Ketika mengeluh sakit, meletakkan tangannya pada anggota badan yang sakit, kemudian mengatakan, “Bismillah” (tiga kali),
  170. أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
  171. “Aku berlindung dengan keperkasaan dan kekuasaan Allah dari sejelek-jelek yang aku dapati dan akukhawatiri.”
  172. Doa ketika menjenguk orang sakit

  173. اللَّهُمَّ اُذْهِبَ الْبَأْسَ رَبِّ النَّاسِ اِشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
  174. “Ya Allah, hilangkanlah rasa sakit wahai Tuhan manusia, sembuhkanlah, karena Engkau Mahamenyembuhkan. Tiada kesembuhan selain kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkanrasa sakit.”
  175. Kemudian dengan tangannya Rasulullah saw. mengusap si sakit dan menghibur perasaannya.
  176. Doa ketika ta’ziah

  177. إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلٌّ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ
  178. “Sesungguhnya bagi Allah apa saja yang diberikan dan segala sesuatu di sisi-Nya ada batas waktunya. Maka hendaklah bersabar dan mengharap pahala dari-Nya.”
  179. Doa shalat jenazah untuk si mayat,

  180. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
  181. “Ya Allah, ampunilah ia, rahmatilah ia dan berikanlah maaf kepadanya, luaskanlah tempat masuknyadan mandikanlah ia dengan air, es dan embun, serta  bersihkanlah ia dari kesalahan-kesalahansebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantilah untuknya rumah yang lebihbaik dari rumahnya di dunia, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, istri yang lebih baik daripadaistrinya, masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah dari siksa kubur dan siksa neraka.”
  182. Doa ketika ziarah kubur

  183. السَّلاَمُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ يَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ أَنتُم لَنَا فَرَطٌ ونَحْنُ لَكُم تَبَعٌ اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلاَ تُضِلُّنَا بَعْدَهُمْ
  184. “Salam sejahtera wahai penghuni kubur, orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir di antara kalian. Insya Allah, kami sungguh akan menyusul kalian. Aku meminta kepada Allah keampunan bagi kami dan kamu sekalian. Bagi kami, kalian adalah pendahulu dan bagi kalian, kami adalah pengikut. Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami balasan kebaikan mereka dan janganlah Engkau sesatkan kami setelah mereka.”

  185. Solat Tasbih


  186. Empat rakaat dengan satu atau dua salam, setelah membaca Al-Fatihah dan Surat membaca tasbih sebanyak 15 kali,
  187. سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
  188. “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.”
  189. Wirid Rabithah


  190. قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
  191. “Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)."
  192. Lalu membaca doa,
  193. اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ لِي
  194. “Ya Allah, sesungguhnya ini adalah malam-Mu yang telah menjelang dan siang-Mu yang tengah berlalu serta suara-suara dari para penyeru-Mu, maka ampunilah aku.”
  195. Kemudian menghadirkan wajah-wajah para ikhwah dan merasakan hubungan batin dengan mereka, lalu berdoa,
  196. اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهَ الْقُلُوبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَي طَاعَتَكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَي دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَي نُشْرَةَ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِّمْ وُدَّهَا وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأْهَا بِنُورِكَ الَّذِي لاَ يَخْبُو وَاشْرَحْ صُدُورَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَأَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ وَأَمِتْهَا عَلَي الشَّهَادَةِ فِي سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ اَللَّهُمَّ آَمِيْنَ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آَلِهَ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ
  197. “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui bahwa hati-hati ini telah bersatu dalam mencintai-Mu dan berjumpa di atas ketaatan kepada-Mu dan bersatu di atas dakwah-Mu dan berjanji untuk menyebarkan syariat-Mu, karena itu kuatkanlah, ya Allah ikatannya, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukilah jalannya, penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dada-dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan dengan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah ia dengan makrifah-Mu dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah, amin dan semoga shalawat dan salam tercurah kepada Muhammad saw., kepada keluarganya dan kepada para sahabat beliau.”


  198. Do'a Untuk Kesedihan Yang Mendalam

  199. لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمُ.

  200. “Tiada Tuhan yang hak selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Pengampun. Tiada Tuhan yang hak selain Allah, Tuhan yang menguasai arasy, yang Maha Agung. Tiada Tuhan yang hak selain Allah, Tuhan yang menguasai langit dan bumi. Tuhan Yang menguasai arasy, lagi Maha Mulia.”

    اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.

    “Ya Allah! Aku mengharapkan (mendapat) rahmatMu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang hak selain Engkau.”

    لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

    “Tiada Tuhan yang hak selain Eng-kau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku tergolong orang-orang yang zhalim.”

    اللهُ اللهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا.

    “Allah-Allah adalah Tuhanku. Aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu.”

    Do'a Penawar Hati yang Duka

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.

    “Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khusus-kan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”

    Do'a Qunut Witir

    اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، إِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، [وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ]، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ.

    “Ya Allah! Berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku perlindungan (dari penyakit dan apa yang tidak disukai) sebagaimana orang yang telah Engkau lindungi, sayangilah aku seba-gaimana orang yang telah Engkau sayangi. Berilah berkah apa yang Engkau berikan kepadaku, jauhkan aku dari kejelekan apa yang Engkau qadha, sesungguhnya Engkau yang menjatuh-kan qadha, dan tidak ada orang yang memberikan hukuman kepadaMu. Se-sungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina, dan orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.”

    Do'a Apabila Merasa Takut Dan Kesepian Ketika Tidur

    أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ.

    “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan dan siksaanNya, serta kejahatan hamba-hambaNya, dan dari godaan setan (bisikannya) serta jangan sampai mereka hadir (kepadaku).”

    Do'a diberikan Ketetapan Hati

    اَللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ، صَرِّفْ قُلُوْبُنَا عَلَى طَاعَتِكَ. 
    “Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami pada ketaatan kepada-Mu”*1

    يا مقلب القلوب، ثبت قلبى على دينك. 
    “Wahai zat yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu”*2

    *1) HR.Muslim(4/2045) no.2654
    *2) HR.At-Tirmidzi no.3522

    DOA KETETAPAN HATI DALAM HIDAYAH

    رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ 

    [Robbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa Wa Hab Lanaa Min Ladunka Rohmatan, Innaka Antal Wahhaab]

    “Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Mahapemberi (karunia).” (QS.Ali ‘Imran:8)

    DOA AGAR TERHINDAR DARI SYIRIK

    اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ 

    [Alloohumma Inni A’uudzu Bika An Usyrika Bika Wa Ana A’lam, Wa Astaghfiruka Limaa Laa A’lam]

    ”Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengeta-huinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad dan imam yang lain 4/403, lihat Shahihul Jami’ 3/233, dan Shahihut Targhrib wat Tarhib oleh Al-Albani 1/19.)

    BACAAN BAGI ORANG YANG RAGU DALAM BERIMAN

    A.
    1. Bagi orang yang ragu dalam beriman, hendaklah mohon perlindungan kepada Allah (HR. al-Bukhari 6/336 dengan Fat-hul Bari dan Muslim 1/120)

    2. Berhenti dari keraguannya.( HR. al-Bukhari 6/336 dengan Fat-hul Bari dan Muslim 1/120)

    B. Hendaklah mengatakan:
    آمَنْتُ بِاللهِ وَرُسُلِهِ 
    “Aku beriman kepada Allah dan kebenaran para rasul yang diutus oleh-Nya.” ( HR. Muslim 1/119-120)

    C. Hendaklah membaca firman Allah Ta’ala:

    “Dia-lah yang Awal (Allah telah ada sebelum segala sesuatu ada), yang Akhir (Di saat segala sesuatu telah hancur, Allah masih tetap kekal), yang Zhahir (Dia-lah yang nyata, sebab banyak bukti yang menyatakan adanya Allah), yang Batin (tidak ada sesuatu yang bisa menghalangiNya. Allah lebih dekat kepada hambaNya daripada mereka pada dirinya). Dia-lah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.” ( HR. Abu Dawud 4/329. Menurut pendapat al-Albani, hadits di atas adalah hasan dalam Shahih Abu Dawud 3/962)

    Do'a Berlindung Dari Perbuatan Buruk

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِىْ، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِىْ، وَمِنْ شَرِّلِسَانِيْ، وَمِنْ شَرِّقَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّمَنِيِّيْ. 
    ( Alloohumma innii a’uudzubika min syarri sam’ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii )

    “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari keburukan pendngaranku, kejahatan penglihatanku, keburukan lidahku, keburukan hatiku dan keburukan air maniku. ( HR.Abu Dawud no.1551, at-Tirmidzi no.3492 )
    اَللَّهُمَّ جَنِبْنِيْ مُنْكَرَاتِ اْلأَخْلاَقِ، وَاْلأَهْوَاءِ، وَاْلأَعْمَالِ، وَاْلأَدْوَاءِ. 
    ( Alloohumma janibnii munkarootil akhlaaqi, wal ahwaa i, wal a’maali, wal adwaa i)

    “Ya Allah, jauhkanlah aku dari berbagai kemungkaran akhlak, hawa nafsu, amal perbuatan dan segala macam penyakit. (HR.Al-Hakim dan dia mengatakan hadits tsb sahih dng syarat Muslim.)
    َاللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَا عَمِلْتُ، وَمِنْ شَرِّمَالَـمْ أَعْمَلْ. 
    Alloohumma innii a’uudzubika min syarri maa ‘amiltu, wa min syarri maa lam a’mal)

    “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku kerjakan dan dari keburukan apa yang belum aku kerjakan” (HR.Muslim(4/2085) no. 2716)

    Do'a Berlindung Dari Kebinasaan dan Kehancuran

    اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ التَّرَدِّيْ ، وَالْهَـدْمِ، وَالْغَرَقِ، وَالْحَرِيْقِ، وَأَعُوْذُبِكَ أَنْيَتَخَبَّطَنِيَ الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَعُوْذُبِكَ أَنْ أَمُوْتَ فِيْ سَبيْلِكَ مُدْبِرً، وَأَعُوْذُبِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيْغًا. 
    "Allohumma innii a'uudzubika minattaroddii, wal hadmi, wal ghoroqi, wal hariiqi , wa a'uudzubika ayyatakhobbathoniyasy syaithoonu 'indal mauti, wa a'uudzubika an amuuta fii sabiilika mudbiron, wa a'uudzubika an amuuta ladiighon.

    Artinya :
    "Ya, Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (jatuh), kehancuran (tertimpa), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari rasukan syaitan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat.

    HR.An-Nasa'i dan Abu Dawud no. 1552 juga Shahih an-Nasa'i(3/1123)

    Do'a Berlindung Dari Sifat Yang Jelek Dan Mohon dibersihkan Hati

    اللَّهُمَّ إِنِّـيْ أَعُـوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـزِ، وَالْكَسَـلِ، وَالْـجُبْنِ، وَالْبُخْلِ، وَالْهَـرَمِ، وَعَذَابِ الْقَـبْرِ، اَللَّهُمَّ اتِ نَفْسِيْ تَقْوَاهَـا، وَزَكِّـهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّـهَا، أَنْتَ وٍلِيْـهَا وَمَوْ لاَهَا، اَللَّهُمَّ إِنِي أَعُوْذُبِـكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعَوَةٍ لاَ يَسْتَجَابُ لَهَـا. 
    “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadamu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, kekikiran, pikun, dan adzab kubur.

    YaAllah, berikanlah ketakwaan pada diriku dan sucikanlah ia, karena engkaulah sebaik-baik dzat yang menyucikannya, Engkau pelindung dan pemeliharanya.

    Ya Allah, Sesungguh aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusu’, nafsu yang tidak pernah puas dan do’a yang tidak dikabulkan”

    CARA MENYELAMATKAN DIRI DARI DAJJAL

    مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ وَاْلاِسْتِعَاذَةُ بِاللهِ مِنْ فِتْنَتِهِ عَقِبَ التَّشَهُّدِ اْلأَخِيْرِ مِنْ كُلِّ صَلاَةٍ. 

    Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat dari permulaan surah Al-Kahfi, maka terpelihara dari (gangguan) dajjal.” (HR. Muslim 1/555. Dan dalam riwayat lain, “dari akhir surah Al-Kahfi” , Muslim 1/556)
    Begitu juga minta perlindungan kepada Allah dari fitnah dajjal setelah tasyahud akhir dari setiap shalat.

    Bacaan Untuk Menolak Gangguan Setan

    أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ الَّتِيْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، وَبَرَأَ وَذَرَأَ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا، وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي اْلأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَانُ. 
    “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan diterobos oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikanNya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar daripadanya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yang datang (di waktu ma-lam) kecuali dengan tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”
    ( HR. Ahmad 3/419 dengan sanad yang shahih, Ibnus Sunni no. 637, lihat pula Majma’uz Zawa’id 10/127 dan Takhrijuth Thahawiyah lil Arnauth 133.)

    Do'a Orang Yang Mengalami Kesulitan

    اَللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً.

    Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau meng-hendakinya.” *)

    *) HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya no. 2427 (Mawaarid), Ibnus Sunni no. 351. Al-Hafizh berkata: Hadits di atas sahih, dan dinyatakan shahih pula oleh Abdul Qadir Al-Arnauth dalam Takhrij Al-Adzkar oleh Imam An-Nawawi, h. 106

    Do'a Agar Bisa Melunasi Hutang

    اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.

    “Ya Allah! Cukupilah aku dengan rezekiMu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan karuniaMu (hingga aku tidak minta) kepada selainMu. HR. At-Tirmidzi 5/560, dan lihat kitab Shahihut Tirmidzi 3/180.”

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ.

    “Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” HR. Al-Bukhari 7/158

    Doa Apabila Takut Kepada Suatu Kaum

    اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ.

    Ya Allah, cukupilah aku dalam menghadapi mereka dengan apa yang Engkau kehendaki.
    ( HR. Musliim 4/2300. )

    Do'a Orang yang Takut Kezaliman Penguasa

    اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، كُنْ لِيْ جَارًا مِنْ فُلاَنٍ بِنْ فُلاَنٍ، وَأَحْزَابِهِ مِنْ خَلاَئِقِكَ، أَنْ يَفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِنْهُمْ أَوْ يَطْغَى، عَزَّ جَارُكَ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ، وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.

    Ya Allah, Tuhan Penguasa tujuh langit, Tuhan Penguasa ‘Arsy yang agung. Jadilah Engkau pelindung bagiku dari Fulan bin Fulan, dan para kelompoknya dari makhlukMu. Jangan ada seorang pun dari mereka menyakitiku atau melampaui batas terhadapku. Sungguh kuat perlindunganMu, dan agunglah pujiMu. Tiada Tuhan yang hak selain Engkau.

    اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَعَزُّ مِنْ خَلْقِهِ جَمِيْعًا، اللهُ أَعَزُّ مِمَّا أَخَافُ وَأَحْذَرُ، أَعُوْذُ بِاللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ، الْمُمْسِكِ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ أَنْ يَقَعْنَ عَلَى اْلأَرْضِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، مِنْ شَرِّ عَبْدِكَ فُلاَنٍ، وَجُنُوْدِهِ وَأَتْبَاعِهِ وَأَشْيَاعِهِ، مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ، اَللَّهُمَّ كُنْ لِيْ جَارًا مِنْ شَرِّهِمْ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَعَزَّ جَارُكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ. (3×)

    Allah Maha Besar. Allah Maha Perkasa dari segala makhlukNya. Allah Maha Perkasa dari apa yang aku takutkan dan khawatirkan. Aku berlindung kepada Allah, yang tiada Tuhan yang hak selain Dia, yang menahan tujuh langit agar tidak menjatuhi bumi kecuali dengan izinNya, dari kejahatan hamba-Mu Fulan, serta para pembatunya, pengikutnya dan pendukungnya, dari jenis jin dan manusia. Ya Allah, jadilah Engkau pelindungku dari kejahatan mereka. Agunglah pujiMu, kuatlah perlindunganMu dan Maha Suci asmaMu. Tiada Tuhan yang hak selain Engkau. (Dibaca 3 kali)

    Doa Menolak Firasat Buruk / Sial

    اَللَّهُمَّ لاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ، وَلاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ.

    “Ya Allah! Tidak ada kesialan kecuali kesialan yang Engkau tentukan, dan Tidak ada kebaikan kecuali keba-ikanMu, serta tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau.” (HR. Ahmad 2/220, Ibnus Sunni no. 292, dan lihat Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1065)

    Do'a Mohon Keberkahan

    اَللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالِي وَوَلِدِيْ ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَنِيْ ، وَأَطِلْ حَيَاتِيْ عَلَى طَاعَتِكَ، وَأَحْسِنْ عَمَلِي، وَاغْفِرْلِي. 
    “Ya Allah, perbanyaklah harta kekayaanku dan juga anakku serta berikanlah berkah kepadaku atas apa yang telah Engkau karuniakan kepadaku. (Dan panjangkanlah kehidupanku pada ketaatan)”
    (HR.At-Tirmidzi no.3604)

    Do'a Ingin Mendapatkan Keturunan yang Shalih

    رَبِّ لاَ تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُالْوَرِثِيْنَ 
    ( Rabbi la tadzarnii fardan wa anta khairul warisiin )
    “Ya Rabbku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik” (QS.Al-Anbiyaa’: 89)
    رَبِّ هَبْ لِى مِنَ الصَّلِحِيْنَ 
    ( Rabbi habli minash shaalihiin )
    “Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku( seorang anak) yang termasuk orang-orang yg Shaalih” (QS.Ash-shaaffat: 100)

    رَبِّ هَبْ لِى مِنَ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةًً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ 
    ( Rabbi habli milladunka dzurriyyatan thayyibatan, innaka samii’uddu’aa’ )
    “Ya Rabbku, berikanlah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya engkau maha pendengar do’a” (QS.Al-Imran: 38)

    رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَجِنَا وَذُرِّيَتُنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا 
    ( Rabbana hablanaa min azwajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yunin waj’alnaa lilmuttaqiina imaa maa )
    “Ya Rabb kami, anegerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati ( kami ), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ( QS.Al-Furqaan: 74 )

    Do'a Agar Tergolong Orang-Orang yang BerIman

    رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلحْقْنِى بِالصَّلِحِيْنَ وَاجْعَلْ لِّي لِسَانَ صِدْقٍ فِىاْلأَخِرِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ وَلاَ تُخْزِنِى يَوْمَ يُبْعَثُوْنَ 

    ( Rabbi Hablii hukman wa alhiqni bish shaalihiina waj’allii lisaana sidqin fil akhiriina waj’alnii miwwaratsati jannatin na’iim wa laa tukhzinii yauma yub’atsuun )

    Artinya :
    “Ya Rabbku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku kedalam golongan orang-orang yang shalih. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang dating kemudian, serta jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan. Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan” ( QS.Asy-Syu’araa’ : 83-85 dan 87 )

    Do'a Agar diberi ilmu yg bermanfa'at dan berlindung dari ilmu yg tak manfa'at

  201. اَللَّهُمَّ اَنْفَعْنِيْ بِمَا عَلَّمْتَنِيْ، وَعَلِّمْنِيْ مَا يَنْفَعُنِيْ، وَزِدْنِـيْ عِلْمًا. 

  202. “Ya Allah, berikanlah manfa’at kepadaku atas apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah kepadaku apa yang bermanfa’at bagiku, serta tambahkanlah ilmu bagiku”(HR.At-Tirmidzi no.3599) 

  203. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
  204.  ”Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfa’at, rizki yang baik dan amal yang diterima”(HR.Ibnu Majah)

  205. Do’a Mohon menjadi Orang Yang Banyak Berdzikir,Bersyukur Dan Taat

    اللَّهُمَّ أعِنِّىْ عَلَىْ ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ 
    ( Allaahumma A’innii ‘ala dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibaadatika ) 

    “Ya Allah, tolonglah kami untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu”

    Do'a Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

    “Ya Allah, Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” *1

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ.

    “Ya Allah! Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Alma-sih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, Sesungguhnya aku berlin-dung kepadaMu dari perbuatan dosa dan kerugian." *2

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

    “Ya Allah! Sesungguhnya aku ba-nyak menganiaya diriku, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku dan berilah rahmat kepa-daku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang." *3

    1* HR. Al-Bukhari 2/102 dan Muslim 1/412. Lafazh hadits ini dalam riwayat Muslim.
    2* HR. Al-Bukhari 1/202 dan Muslim 1/412.
    3* HR. Al-Bukhari 8/168 dan Muslim 4/2078.

    "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.s. al-Baqarah: 286).

    Doa Orang Yang Tertimpa Musibah

    إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللَّهُمَّ أُجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا.

    “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali (di hari Kiamat). Ya Allah! Berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku).”( HR. Muslim 2/632 )

    Imam Hasan Al Basri mengatakan: Tafsir Surat-Baqarah ayat 201; Ya Tuhan, berikanlah kami kebaikan  di dunia (ilmu dan ibadah) dan kebaikan di akhirat (Surga).

  206. Doa Dari Al-Quran

  1. {رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي * وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي * وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي * يَفْقَهُوا قَوْلِي} [طه: 25- 28]
  1.  
  1. {رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي} [القصص: 16].
  1.  
  1. {رَبَّنَا ءامَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ} [آل عمران: 53]
  1.  
  1. {رَبَّنَا ءاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ} [البقرة: 201].
  1.  
  1. {سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} [البقرة: 285].
  1.  
  1. {رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ} [البقرة: 286].
  1.  
  1. {حَسْبِي اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ} [التوبة:129].
  1.  
  1.  {عسى ربي أن يهديني سواء السبيل} [القصص: 22]
  1.  
  1. {رَبِّ نَجِّنِي مِنْ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ} [القصص: 21]. 
  1.  
  1. {رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ} [الأعراف: 23]
  1.  
  1. {رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنْ الْخَاسِرِينَ} [هود: 47].
  1.  
  1. {رَبَّنَا ءامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ} [المؤمنون: 109]
  1.  
  1. {رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا * إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا} [الفرقان: 65- 66].
  1.  
  1. {رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا} [الفرقان: 74].
  1.  
  1.  {رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِي مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ} [نوح: 28].
  1.  
  1. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ} [البقرة: 127-128].
  1.  
  1. {رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ} [إبراهيم: 40].
  1.  
  1. {رَبَّنَا ءامَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ} [المائدة: 83].
  1.  
  1. {رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأَصْنَامَ} [إبراهيم: 35].
  1.  
  1. {رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ} [القصص: 24]
  1.  
  1.  
  1. {رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} [الممتحنة: 4].


{رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ} [آل عمران: 38].
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ} [النمل: 19].
{رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} [الممتحنة:5].
{رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ} [الأعراف: 47]
{رَبِّ انصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ} [العنكبوت: 30].
{رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ} [آل عمران: 16]
{رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [التحريم: 8]
{رَبِّ هَبْ لِي مِنْ الصَّالِحِينَ} [الصافات: 100].
{رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ * وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ * وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ}[الشعراء: 83-85]، {وَلا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ} [الشعراء: 87]
{رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ} [إبراهيم: 41].
رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ * وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ} [المؤمنون: 97-98].
{رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا} [طه: 114].
رَبَّنَا ءاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا} [الكهف: 10].
{رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ} [الحشر: 10].
 {رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنْ الْمُسْلِمِينَ} [الأحقاف: 15].
{رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ * رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلْ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ * رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأَبْرَارِ * رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ}[آل عمران: 191-194
{رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ} [آل عمران: 8].
{رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ} [المؤمنون: 118].
{رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ} [آل عمران: 147].
{رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ * وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنْ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ} [يونس: 85-86]
{رَبِّ لا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ} [الأنبياء: 89]
{لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنْ الظَّالِمِينَ} [الأنبياء: 87].
{رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} [الممتحنة: 4].